Perairan Teluk Kendari merupakan
perairan teluk semi tertutup yang mulut teluknya menyempit dan menghadap ke
perairan Laut Banda. Secara Horizontal
perairan Teluk Kendari terdiri atas 3 bagian yaitu:
1.
muara sungai.
Bagian ini memiliki kedalaman berkisar antara 0-5 m yang berbatasan
langsung dengan sungai Wanggu, yang memberi masukan air tawar. Selain itu pada dasar perairan banyak
terdapat endapan lumpur yang terakumulasi dari kedua massa air dan endapan
lumpur tersebut, banyak mengandung bahan organik yang terdiri dari organisme
dan detritus yang sangat dibutuhkan organisme perairan sebagai makanannya.
2.
tengah
teluk. Bagian ini memiliki kedalaman
berkisar antara 5-10 m yang tergolong potensial bagi pengembangan ekonomi
masyarakat di sekitarnya. Perairan ini
telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, untuk beberapa kegiatan
seperti penangkapan dan transportasi.
Terhadap kegiatan tersebut, maka perairan ini menjadi salah satu
perairan yang cukup banyak mendapatkan tekanan langsung berupa hasil sampingan
kegiatan-kegiatan di daratan dan hal ini sangat mengurangi tingkat kesuburan
perairan.
3.
mulut
teluk. Bagian ini memiliki kedalaman tertinggi dari dua stasiun lainnya yaitu
> 10 m yang berada di sekitar Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) dan
berhubungan langsung dengan Laut Banda sehingga ada
interaksi di dalamnya. Interaksi
tersebut menyangkut faktor fisika perairan seperti suhu, kecepatan angin,
kecepatan arus, yang berbeda bila dibandingkan pada ke dua bagain lainnya.
Pada bagian mulut teluk ini terdapat
pulau kecil Bungkutoko, sehingga bentuk perairan Teluk Kendari menjadi relatif
tertutup.
Perairan Teluk Kendari yang terletak di
tengah kota kendari diperkirakan memiliki luas ± 10,84 km2 dan memiliki panjang garis pantai ±
35,85 km. Secara geografis Teluk Kendari
berada pada posisi 3o58’3”–4o3’11’’LS membentang ke
sebelah timur 122o32’’–122o36’’BT dengan batasan wilayah
:
-
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Kendari
dan Kendari Barat
-
Sebelah timur berbatasan dengan Bungkutoko
-
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan
Poasia dan Kecamatan Abeli
-
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan
Mandonga dan Kecamatan Kambu.
Seperti halnya daerah-daerah
lain di Indonesia, perairan Teluk Kendari juga memiliki tipe iklim tropis. Musim barat biasanya berlangsung dari bulan
Oktober-Februari dengan curah hujan relatif tinggi jika dibandingkan dengan
musim timur yang terjadi antara bulan Maret-September, dimana musim peralihan
atau musim pancaroba terjadi pada bulan Februari-Maret dan September hingga
Oktober, dengan pola tiupan angin yang tidak menentu arah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar