Klasifikasi
Teripang Pasir (Actinophyga
mauritiana)
Secara taksonomi menurut Sutaman (1993) teripang dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
Phylum:
Echinodermata
Sub Phylum : Echinozoa
Class : Holothuroidea
Sub Class : Aspidochirotacea
Ordo : Aspidochirotida
Famili : Aspidochirotae
Genus
: Actinophyga
Spesies
: Actinophyga mauritiana
Morfologi
dan Anatomi
Teripang umumnya berbentuk bulat panjang atau selindris sekitar 10-30 cm.
Mulutnya dikelilingi oleh tentakel-tentakel atau lengan peraba yang
kadang-kadang bercabang-cabang, mulut terdapat pada salah satu ujungnya dan
dubur pada ujung lainnya. Tubuhnya berotot dan tipis dan tebal, lembek atau
licin serta kulitnya dapat kasar atau berbintil bintil (Nontji, 1987).
Sutaman (1993) mengemukakan 2 ciri teripang A. mauritiana yang lebih menonjol
dibanding spesies lainnya mempunyai, yaitu seluruh bagian tubuhnya apabila
diraba akan terasa kasar seperti butiran-butiran dan warnanya sewaktu masih
segar putih kekuning-kuningan, terdapat sekat-skat yang melintang berwarna
putih diantara sekat-sekat tersebut terdapat garis-garis hitam pada bagian
punggungnya.
Habitat
Secara alami, teripang umumnya menyukai hidup secara bergerombol.
Kebanyakan teripang jenis ini hidup dengan berkelompok dengan anggota antara 3
– 5 ekor. Teripang T. Ananas yang
banyak ditemukan di Pulau-pulau Barang Lompo juga hidup berkelompok dengan
anggota antara 2 – 4 ekor. Sedangkan M.
Nobelis dapat membentuk kelompok lebih dari 10 ekor untuk setiap kelompok
(Martoyo ddk, 1994).
Teripang yang banyak dijumpai di daerah pasang surut hingga laut dalam
lebih menyukai hidup pada habitat-habitat tertentu. Beberapa kelompok diantara
hidup di daerah berbatu yang dapat digunakan untuk bersembunyi. Sedangkan lain
yang hidup pada rumput atau ganggang laut dan ada juga yang membuat lubang dan
lumpur atau pasir. Khususnya pada jenis A.
mauritiana, banyak ditemukan pada perairan yang dasarnya mengandung pasir
halus, walaupun lebih menyukai perairan yang masih hidup atau mati (Sutaman,
1993)
Makanan dan Kebiasaan Makan
Pada umumnya teripang adalah pemakan deposit pasir yang penting di daerah coral reef. Sedangkan sumber utama
makanannya adalah plankton, potongan serasah karang atau detritus yang terdapat
dalam lumpur pasir. Selain itu teripang juga memakan organisme-organisme kecil,
seperti diatom, protozoa, nematode, copepoda, ostracoda, algae filament dan
rumput laut. Disamping itu juga memakan foraminifera, radiolaria dan
cangkang-cangkang hewan lainnya.
Berdasarkan kebiasaan makannya, teripang dibagi dalam dua kelompok.
Kelompok pertama adalah golongan Aspidochirotida
yang makan terus-menerus sepanjang hari dan biasa hidup di atas permukaan pasir
sedangkan kelompok yang kedua adalah golongan Stichopus yang biasa makan selang 2 sampai 3 hari (Sutaman, 1993).
REFERENSI BUKU
Martoyo, J. SM., Aji, N., dan Winanto, T., 1994. Budidaya Teripang. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Nontji A., 1987. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
Sutaman, 1993. Petunjuk Praktis Budidaya Teripang. Kanisius. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar